Ahlus Sunnah
menetapkan apa-apa yang Allah SWT dan Rasul-Nya
telah tetapkan atas diri-Nya, baik itu berupa Nama-Nama maupun
Sifat-Sifat Allah SWT dan mensucikan-Nya dari segala aib dan kekurangan,
sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya SAW Kita
Wajib menetapkan Sifat-Sifat Allah, balk yang terdapat di dalam Al-Qur-an
maupun dalam As-Sunnah, dan tidak boleh ditakwil.
Al-Walid bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Malik
bin Anas, al-Auza’i, al-Laits bin Sa’d dan Sufyan ats-Tsauri tentang
berita yang datang mengenai
Sifat-Sifat Allah, mereka semua menjawab:
“Perlakukanlah (ayat-ayat tentang Sifat-Sifat Allah) seperti datangnya dan janganlah engkau
persoalkan (jangan engkau tanya
tentang bagaimana sifat itu).”
Imam asy-Syafi’i berkata:
“Aku beriman
kepada Allah dan kepacla apa-apa yang datang dari Allah sesuai dengan apa yang
dimaksud oleh Allah, dan aku beriman kepada Rasulullah dan kepada apa-apa yang
datang dari beliau, sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Rasulullah.”
Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyyah berkata, “Manhaj Salaf
dan para Imam Ahlus Sunnah adalah mengimani Tauhid al-Asma’ wash Shifat
dengan menetapkan apa-apa yang Allah telah tetapkan atas diri-Nya dan apa-apa yang telah ditetapkan
oleh Rasul-Nya untuk diri-Nya, tanpa tahrif
dan ta’thil serta tanpa Takyif dan tamtsil. Menetapkan tanpa tamtsil,
menyucikan tanpa ta’thil,
menetapkan semua Sifat-Sifat Allah
dan menafikan persamaan Sifat-Sifat Allah
dengan makhluk-Nya.”
Firman Allah SWT
:
....لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [QS.Asy-Syuuraa:
11]
Lafazh ayat: لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ “Tidak ada yang sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, ” merupakan bantahan terhadap golongan yang
menyamakan Sifat-Sifat Allah dengan sifat
makhluk-Nya.
Sedangkan lafazh
ayat: وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat; ” adalah bantahan terhadap orang-orang yang
menafikan atau mengingkari Sifat-Sifat Allah.
Baca juga : Macam-macam Tauhid, Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Uluhiyyah
Sumber : Pustaka At-Taqwa "Prinsip Dasar Islam"
Oleh : Yazid bin Abdul Qadir Jawas
0 Response to "Makna dari Tauhid Asma’ wa Shifat Allah"
Posting Komentar