Makna dari
kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (laa
ilaaha illallaah) adalah لَا مَعْبُوْدَ بِحَقٍّ إِلَّا اللهُ “Laa ma’buda bi haqqin ilallaah”, tidak ada ilah (sesemhahan) yang berhak
diibadahi dengan benar kecuali Allah SWT .
Ada beberapa
penafsiran yang salah tentang makna kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (laa ilaaha illallaah) dan kesalahan tersebut telah menyebar luas. Kesalahan tersebut
antara lain:
1. Menafsirkan
kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (laa ilaaha illallaah) dengan لَا مَعْبُوْدَ بِحَقٍّ إِلَّا اللهُ (tidak ada yang diibadahi kecuali Allah), padahal makna tersebut rancu karena
dapat berarti bahwa setiap yang diibadahi, baik dengan benar maupun salah, adalah Allah.
2. Menafsirkan
kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (laa ilaaha illallaah) dengan لاَخَالِقَ إِلاَّاللهُ (tidak
ada pencipta kecuali Allah), padahal makna tersebut merupakan bagian dari makna kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (laa ilaaha illallaah) dan penafsiran ini masih berupa Tauhid
Rububiyyah saja sehingga belum cukup. Inilah yang diyakini juga oleh
orang-orang musyrik.
3. Menafsirkan
kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (laa ilaaha illallaah) dengan لاَحَاكِمِيَّةَ إِلاَّاللهُ (tidak ada hakfim (penguasa) kecuali Allah), padahal
pengertian ini juga tidak cukup karena apabila mengesakan Allah dengan pengakuan atas sifat Allah
Yang Mahakuasa saja lalu
berdo’a kepada selain-Nya atau menyimpangkan tujuan ibadah kepada sesuatu
selain-Nya, maka hal ini
belum termasuk definisi yang benar.
Sumber : Pustaka At-Taqwa "Prinsip Dasar Islam"
Oleh : Yazid bin Abdul Qadir Jawas
0 Response to "Makna dari Kata Laa ilaaha illallah"
Posting Komentar