Penaklukan Wilayah Andalusia oleh Pasukan Thariq bin Ziyad

Penaklukan Wilayah Andalusia oleh Pasukan Thariq bin Ziyad

Wilayah Andalusia terletak di benua Eropa sebeah barat daya. Di timur dan tenggara berbatasan dengan laut tengah (Mediaterania). Di sebelah selatan berbatasan dengan Afrika dan di bagian barat berbatasan dengan Samudera Atlantik. Wilayah ini dikenal dengan nama kepulauan Iberia (Iberian Peninsula) Orang Arab mengenal Iberia dengan sebutan Andalusia (al - Andalus). Saat ini wilayah Iberia dikenal dengan Spanyol dan Portugal.

Sebelum Islam datangke wilayah ini, kawasan Iberia di kenal oleh bangsa Visigoths Barat (al-Quth al Garbiyin) sekitar pada awal abad kelima masehi, setelah mereka berhasil menaklukan bangsa Vandals (al-Wandal), sebelumnya wilayah ini berada pada bangsa romawi, dari kata al-Wandal seperti yang di sebutkan di atas, orang lain menyebutnya sebagai al-Andalus.

Dalam catatan sejarah bahwa umat islam yang kali pertama datang ke Andalus adalah masa kekhalifahan Ustman bin Affan 648 M/27 H. Namun kedatangan mereka bukan dalam bentuk penaklukan hanya melakukan eksplorasi wilayah saja. Pendaratan yang berupa penalukan terjadi pada tahun 711 M pada  kekuasaan dinasti Umayah.


Penaklukan Wilayah Andalusia oleh Pasukan Thariq bin Ziyad

Sejarah masuknya islam ke Andalusia terjadi pada masa pemerintahan al-Walid bin Abdul Malik. Masa pemerintahannya merupakan puncak kejayaan perluasan Islam. al-Walid mengangkat Musa bin Nusair sebagai gubernur di Afrika Utara. Di bawah kepemimpinannya, kekuasaan Islam telah berhasil menjangkau hampir seluruh kawasan di Afrika Utara. Setelah itu mulai menggerakan pasukan ke Andalusia.

Motivasi penaklukan Andalusia dalam cerita sejarah bukan berasal dari keinginan kaum muslimin sendiri untuk menaklukan kawasan itu. Melainkan didorong oleh semangat untuk membantu kelompok yang tertindas, yaitu seseorang yang bernama Julian, gubernur di Ceuta (Sebtah) bersama pengikutnya di Andalusia yang terintimidasi oleh penguasa kawasan itu yang bernama Roderick.

Kekuasaan bangsa Visighots atau Goths (al-Quth) di bawah raja Roderick di Andalusia memang membuat sengsara para penduduknya. mayoritas orang di sana hidup dalam kesulitan dan kemiskinan. Strata sosial atau tingkatan masyarakatnya terbagi ke dalam beberapa tingkatan sesuai dengan status sosial mereka.

Tingkatan pertama adalah golongan bangsa bangsawan (al-nubala) yang terdiri dari para raja pangeran, pembesar istana, tokoh agama sampai pemiliki tanah yang besar. Tingkat Kedua adalah golongan pedagang (al-tujjar) petani (al-zara) dan pemiliki tanah dalam skala kecil. Sedangkan kelompok Ketiga adalah golongan budak termasuk di dalam para mengembala, nelayan, pandai besi, buruh dan orang yahudi. Kelompok ketiga ini mendapat imbalan makan sehari dua kali tetapi tidak menikmati hasil tanah yang mereka garap.

Untuk mempertahankan hidup, golongan ketiga dengan sangat terpaksa harus merampok, membunuh dan membajak. Intinya wilayah ini mengalami kebangkrutan moral yang di barengi dengan kebangkrutan ekonomi. Sebab itulah Julian memohon bantuan Musa bin Nusair untuk menaklukan Andalusia.

Permohonan Julian tidak serta merta di penuhi oleh Musa, sebagai gubernur ia harus meminta persetujuan khalifah Walid di Damaskus. Pada tahun 710 M/91 H, Musa mendapatkan izin dari Walid untuk membantu Julian dan membebaskan Andalusia. Sebagai langkah awal ia memerintahkan Tarif bin Malik untuk memimpin 5000 pasukan untuk mengintai kekuatan pasukan Roderick dan mempelajari situasi dan kondisi Andalusia sebelum mengirim pasukan yang lebih besar. Tharif bersama pasukannya mendarat di selatan Andalusia tepatnya di pulau Paloma (Isla de las Paloma) pada bulam Ramadhan 710 M/91 H. Pulau Paloma di  kemudian hari dikenal sebagai pulau Tarifa yang di ambil dari nama Tarif bin Malik.

Setelah mendapatkan informasi yang akurat, pada hari Kamis 5 Rajab 92 H/ 711 M, Musa mulai menyiapkan pasukan sebanyak 7000 orang sebagian besar dari bangsa barbar dan sebagai kecil dari bangsa Arab. Kemudian Musa mengangkat Thariq bin Ziyad sebagai pemimpinnya. Thariq adalah muslim Barbar dari suku Nafzah. Ia seorang prajurit yang gagah berani, pemimpin terbaik yang memiliki ketulusan dan semangat yang tinggi untuk menegakkan panji-panji Islam. Karena itulah Musa memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin misi yang sangat penting dalam sejarah Peradaban Islam. Pasukan Tharif bergabung dengan pasukan Tharif sehingga jumlahnya mencapai 12.000 orang yang terdiri dari pasukan infantri dan kavaleri.

Julian yang memilki kepentingan dalam penaklukan ini menyiapkan segala kebutuhan perang termasuk menyediakan perahu untuk mengarungi lautan dari Afrika Utara menujun Andalusia sepanjang 3 mil. Pasukan Thariq mendarat di sebuah bukit yang kelak dinamakan Gibraltar (Jabal Thariq). Di bawah kegelapan malam, bala tentara mendarat tanpa di ketahui oleh pasukan Roderick. Menurut cerita, setelah semua pasukan turun dari kapal, Thariq membakar semua kapal dan mengabarkan pasukannya bahwa pilihan mereka hanya menaklukan Andalusia atau mati di jalan Allah SWT.

Baca juga mengenai : Pidato Thariq nin Ziyad Kepada Pasukannya Ketika Ingin Menaklukan Wilayah Andalusia

Roderick yang tengah sibuk memadamkan konflik di daerahnya mengetahui kedatangan pasukan muslim dari Afrika Utara, dengan sigap ia menyiapkan 100.000 pasukannya untuk menghadapi pasukan Thariq. Dua pasukan bertemu di lembah sungai Barbate (wadi barbath) pertempuran sengit terjadi di antara dua pasukan selama 3 hari yang dimenangkan oleh pasukan Thariq bin Ziyad. Nasib Roderick tidak di ketahui dengan pasti, sebuah riwayat menjelaskan bahwa Roderick melarikan diri kemudian bersembunyi di tepi sungai Barbate tetapi ia di kejar oleh pasukan muslim kemudian tercebur ke sungai kemudian mati tenggelam.

Pasukan Thairiq bin Ziyad berhasil mengalahkan pasukan Roderick. Kemenangan ini memudahkan pasukan Muslim untuk meneruskan penaklukan di wilayah-wilayah lain seperti Cordoba, Archedonia, Malaga, Elivira dan akhirnya berhasil menguasai Toledo ibu kota Visigoths. Kemenangan pasukan yang di pimpin oleh Thariq menjadi inspirasi Muda bin Nusair untuk menaklukan wilayah lain. Untuk itu ia memimpin pasukannya sendiri untuk menaklukan kota lain seperti Sevilla dan Merida. Musa akhirnya bertemu dengan pasukan Thariq di Toledo dan bergabung untuk bersama-sama membangun kekuatan menaklukan wilayah utara Andalusia seperti Zaragoza, Terrafona dan Barcelona. Setelah semua kawasan di kuasai bahkan sampai ke selatan Prancis, Musa bin Nusair memberikan kekuasaan kembali kepada Julian untuk menguasai wilayah Ceutah kawasan di mana ia berkuasa sebelumnya.

Baca juga mengenai : Pidato Thariq nin Ziyad Kepada Pasukannya Ketika Ingin Menaklukan Wilayah Andalusia

0 Response to "Penaklukan Wilayah Andalusia oleh Pasukan Thariq bin Ziyad"

Posting Komentar